• 7 years ago
BOYOLALI, JAWA TENGAH / INDONESIA — Pemerintah Desa Sendang, Kota Boyolali, Jawa Tengah meminta bantuan kepada komunitas penembak dan pemburu karena warga desa yang menjadi korban serangan kera liar terus berjatuhan.

Dilansir dari Detik, pemerintah desa sudah mengirimkan surat permintaan bantuan sejak bulan akhir Juli 2017 karena dirasa serangan kera liar ini semakin mengkhawatirkan.

Sebelumnya warga sudah mencoba cara yang lebih manusiawi yaitu dengan menyemprotkan cat ke tubuh monyet yang tertangkap sebagai tanda sebelum dilepaskan. Tapi cara itu ternyata tidak efektif.

Kera liar ini mencuri buah-buahan dan jagung dari ladang warga. Selain mencuri, para perampok kecil ini juga berani menggigit dan melukai 11 warga sejauh ini. Diketahui dari Merdeka, sejak tanggal 3 Agustus warga Boyolali mendatangkan puluhan penembak jitu untuk mengusir dan menangkap kera.

Salah satu komunitas pemburu mengirim 10 orang per hari untuk patroli di desa saat siang dan malam. Mereka berjaga dan menunggu kemunculan kera liar di perbukitan Desa Sendang untuk kemudian ditembak dengan senapan angin kaliber 4,5mm.

Memang untuk sementara kera-kera liar tersebut berhasil diusir, tapi diperkirakan kawanan kera masih akan turun gunung hingga akhir musim kemarau. Karena pada musim kemarau hutan kekurangan air dan makanan akibat rusaknya habitat kera.

Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengaku sedang memikirkan solusi panjang agar serangan kera liar tidak terulang yaitu dengan menanam tanaman buah. Dengan cara demikian habitat kera dapat diperbaiki sehingga mereka tidak akan punah karena ditembaki.

Category

🗞
News

Recommended